Jumat, 06 Juli 2007

Imam Muhadi Memberdayakan Blitar untuk Keluarganya Sendiri

Adik-adiknya sudah pada jadi dokter. Pemberdayaan yang sukses dari uang curian.

Pembangunan dengan pendekatan Tridaya, merupakan upaya terpadu untuk pengembangan sumber daya manusia melalui upaya pemberdayaan masyarakat dan lingkungannya secara terpadu dan mandiri. Upaya ini dilakukan melalui pendekatan langsung pada pemberdayaan manusianya, Kegiatan ini dipadu dengan upaya lain yang menghidupkan peran keluarga, masyarakat dan lingkungannya, dimana manusia selalu dijadikan titik sentral pembangunan.
Hal itu dikemukakan Prof Dr H Haryono Suyono Wakil Ketua I Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) saat kunjungan kerja ke Kabupaten Blitar yang diterima di Pendopo Kabupaten Blitar oleh Bupati Blitar H Imam Muhadi MBA,MM beberapa waktu lalu.

Sebelum bertemu dengan Bupati Blitar Wakil Ketua I Yayasan Damandiri beserta rombongan menyempatkan diri ziarah ke makam Mantan Presiden Pertama RI Ir Soekarno.
Dengan upaya terpadu itu diharapkan masyarakat dan lingkungannya memberikan dorongan dan dukungan yang membantu pemberdayaan manusia dan memberi kesempatan setiap manusia memilih jalan hidupnya yang membawanya kepada kebahagiaan dan kesejahteraan menurut pilihannya.

Sejalan dengan berbagai upaya pembangunan itu, kata Haryono Suyono, Yayasan damandiri telah ikut serta baik dalam bagian-bagian upaya teerpadu atau dalam rangkaian yang mengutamakan pemberdayaan sumber daya manusia. Kabupaten Blitar misalnya, Yayasan Damandiri telah ikut serta secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga mitra kerja yang ada di daerah-daerah yang bersangkutan.

Pemberdayaan Keluarga
Sebagai wujud kepedulian Yayasan Damandiri terhadap perbaikan ekonomi keluarga, selama tujuh tahun terakhir ini Yayasan Damandiri, melalui Bank BNI, BPD Jatim dan BPR Nusamba, telah memberikan bantuan modal untuk usaha ekonomi produktif keluarga dan masyarakat Blitar.

Bantuan modal dan tabungan melalui berbagai saluran itu antara lain Takesra dan Kukesra sebesar Rp 6 miliar untuk sekitar 5400 kelompok dengan 77.000 keluarga melalui Bank BNI, bantuan Pundi Kencana dan Sudara sebesar Rp 2,1 miliar untuk 96 kelompok usaha melalui Bank BPD Jatim, dan bantuan Pundi sebesar Rp 1,1 miliar untuk 288 nasabah melalui BPR Nusamba.

Cukup Potensial
Bupati Blitar H Imam Muhadi, MBA,MM mengatakan, bila dilihat dari segi kondisi penduduk dan kegiatan usaha serta pendapatan daerah, Kabupaten Blitar termasuk daerah yang cukup potensial untuk segera digarap, dari 110.000 penduduk pendapatan perkapitanya hanya 205 $ pertahun, sehingga masih cukup banyak masyarakatnya yang hidup dibawah garis kemiskinan, dimana pendapatan mereka perbulan hanya Rp 150.000 sedangkan kebutuhan hidup Rp 350.000 perbulan.

Bila mereka tidak segera diberdayakan akan menjadi beban berat bagi pemerintah daerah Kabupaten Blitar. Meski begitu ada hal-hal tertentu yang cukup menolong pendapatan penduduk, yaitu sebagian besar penduduk Blitar berkerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia terbesar setelah Tulungagung yang cukup potensial bagi pendapatan asli daerah yang mencapai Rp 300 miliar.

Diakuinya dalam kurun waktu lima tahun terakhir, tak kurang dari Rp 17 miliar dana yang terkucur di Kabupaten Blitar dalam bentuk berbagai paket kredit Taskin Kredit-kredit taskin tersebut sangat besar manfaatnya dalam rangka menumbuhkan dan mengembangkan usaha produktif serta usaha kecil menengah yang ada di Kabupaten Blitar.

Upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Blitar dilaksanakan secara terpadu dalam wadah pokjanis kredit taskin yang secara operasional keberadaannya didasrakan pada keputusan Bupati. Berbagai hambatan dan tantangan yang dihadapi secara bertahap dapat diatasi. Namun tantangan kedepan dirasakan cukup berat adalah bertambahnya jumlah keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I serta berkembangnya faktor penyebab selain kriteria yang sudah ada antara lain PHK, Pemulangan TKI/TKW, pengungsi dari daerah konflik dan sebagainya, sebagai dampak krisis ekonomi yang kemudian berlanjut menjadi krisis multi dimensional seperti yang kita rasakan sekarang ini.

Pengirim TKI Terbesar (gancuk! banggane rek!)
Sebagaimana diketahui, kata Imam Muhadi, Kabupaten Blitar termasuk lima besar daerah pemasok tenaga kerja ke luar negeri, namun karena keterbatasn ekonomi masih banyak calon tenaga kerja yang belum bisa berangkat. Namun begitu masih banyak pula tenaga kerja yang nekat berangkat melalui calo yang pada akhirnya menjadi tenaga kerja bermasalah, yang ujung-ujungnya akan merepotkan pemerintah.

Dalam rangka penanganan masalah TKI bermasalah tersebut, Pemda Kabupaten Blitar berupaya untuk mengusahakan bantuan kredit bagi para TKI bekerjasama dengan PJTKI untuk memberikan kredit bagi TKI dan keluarganya melalui proses yang mudah dan cepat serta persyaratan ringan dan jaminan yang tidakterlalu memberatkan yang bersangkutan.
Menanggapi persoalan yang dihadapi Kabupaten Blitar Wakil Ketua I Yayasan Damandiri, Haryono Suyono, mengatakan, dalam tahun 2003 Yayasan damandiri akan meningkatkan kerjasama dengan BPD jatim dan BPR Nusamba untuk melanjutkan bantuan pemberdayaan keluarga tersebut. Keluarga pra sejahtera dan keluarga Sejahtera I yang dianggap berhasil dengan latihan Takesra dan Kukesra. Mereka akan diberi kesempatan melanjutkan usahanya melalui Skim Pundi Kencana dan Sudara yang disediakan oleh Bank BPD Jatim, Bank Bukopin dan BPR Nusamba. Selain kredit mikro usaha produktif yang akan diperkenalkan Bank BNI dalam waktu dekat ini, dengan besaran kredit tak terbatas, karena dana yang disediakan untuk program ini mencapai Rp 9 triliun.

Sedangkan skim kredit dari Bank BPD Jatim, Bukopin dan BPR Nusamba melalui kredit Pundi Kencana Dan Sudara mengikuti bunga pasar. Besarnya kredit yang dapat diberikan antara Rp 500.000 sampai maksimum Rp 5.000.000 sesuai dengan kelayakan dan ketentuan perbankan yang berlaku pada bank tersebut.

Jenis usaha yang dapat dibantu dalam skim ini bervariasi sesuai dengan kegiatan keluarga dan atau kelompok keluarga yang ada, sedangkan prioritas nasabah yang diberikan dukungan kredit adalah isteri atau ibu rumah tangga atau perempuan dalam keluarga yang bersangkutan.

Tidak ada komentar: